Kekayaan Gus Yani pada LHKPN KPK RI terdiri dari sejumlah aset. Yakni aset tanah dan bangunan sebesar Rp 18,6 miliar, aset kendaraan Rp 2,3 miliar. Kemudian aset harta bergerak lainnya sebesar Rp 2 juta dan kas Rp 22,9 juta.
Sedangkan kekayaan dr Asluchul Alif terdiri dari aset tanah dan bangunan Rp 4,5 miliar. Kemudian aset kendaran Rp 1,3 miliar, harta bergerak lainnya Rp 325 juta, kas Rp 400 juta, harta lainnya Rp 400 juta.
Sementara itu, Cabup QA Moh Qosim menempati urutan ketiga dengan harta kekayaan sebesar Rp 6 miliar. Yang terdiri dari aset tanah dan bangunan sebesar Rp 4,5 miliar, aset kendaraan Rp 150 juta, surat berharga Rp 82 juta, dan kas sebesar Rp 1,2 miliar.
Posisi terakhir ditempati Cawabup Niat Aminatun Habibah dengan harta kekayaan sebesar Rp 1,5 miliar. Harta tersebut terdiri dari aset tanah sebesar Rp 1,1 miliar, kendaraan Rp 33 juta dan kas sebesar Rp 400 juta.
Komisioner Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPUD Gresik Elvita Yuliati mengatakan terkait LHKPN, sesuai peraturan KPU (PKPU), paslon hanya mencantumkan tanda terima dari KPK. “Kami tidak berwenang untuk mengaudit. Karena langsung dari KPK. Kami hanya menerima tanda terima bahwa paslon benar-benar telah melaporkan harta kekayaannya,” ujarnya. Radar
Dari paparan LHKPN diatas, harga tidak bergerak berupa tanah mendominasi, dan itu tidak serta merta bisa likuid dalam waktu yang cepat. Fresh cash yang dimiliki Pak Qasim sudah mengindikasikan kesiapan bertempur. Tentu ini bukan indikator tidak adanya likuiditas yang jauh lebih besar, namun ini sudah menjadi sebuah simbol sederhana kesiapan bertempur yang lebih matang. Di atas kertas kesiapan modal uang dengan nominal paling tinggi ada di di Pak Qasim. Terlepas dari berapa nilai yang di hidden dan nilai nominal yang sebenarnya, ini sudah bisa menjadi sebuah pertanda, QA memiliki kesiapan bertarung yang lebih unggul. 'Menang' fresh cash di atas kertas menandakan kesiapan dalam menjemput kemenangan. Elemen vital lainnya dalam berkampanye dan me-maintenance elektabilitas tetap dilakukan oleh Pak Qasim dan Dr Alif untuk mengunci angka kisaran 80% kemenangan tersebut, meskipun di sosial media, nyinyiran lawan politik bersliweran di grup politik fesbuk.
Politik ibarat bermain tinju kelas berat, style dan stamina petarung yang akan menentukan kemenangan. Pengalaman tentu sangat menguntungkan dari berbagai macam pertarungan. Kesabaran, ketelitian dalam melihat peluang, pada akhirnya, akan menentukan siapa pemenang di Pilkada Gresik 2020.
#iQAe
#wahyukeprabon